www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws

Islam, Pemuda, dan Perbaikan Ummat

Yang menjadi tantangan besar ummat saat kini, ialah belum terwujudnya risalah Islam, Ia belum menjadi rahmat bagi manusia. Oleh karena itu kita harus mengadakan koreksi total terhadap cara-cara hidup kita, baik dalam bidang ubudiyah maupun dalam bidang muamalah. Hendaklah segala penyelewengan dan kesalahan segera diperbaiki dan diluruskan kembali. Sesungguhnya semua pemeluk Islam tanpa kecuali sama-sama memikul tanggung jawab dan kewajiban moral.
Ummat Islam dilarang menjadi ummat pengekor. Tetapi ia harus menjadi pengendali. Islam tidak boleh menjadi gerobak yang hanya berjalan ketika ditarik, dengan arah yang tidak tertuju. Tetapi Islam harus menjadi lokomotif yang menarik gerobak-gerobak lainnya dengan rtenaga bes. Islam tidak condong kebarat dan ketimur, tetapi Islam tampil ketengah-tengah mengajak seluruh dunia, ras, dan bangsa untuk berkiblat kepadanya. Islamlah yang harus memimpin jalannya sejarah menuju hidup dan kehidupan yang bahagia dalam masyarakat yang madani, yang berkeadilan dan sejahtera dibawah naungan ampunan Allah.
Allah telah mengutus Rasulnya dengan membawa pimpinan dan agama kebenaran untuk Ia menangkan atas agama-agama semuanya, dan cukuplah Allah sebagai saksi atas kemenangan itu.
Islam adalah agama dakwah. Yakni agama yang harus disampaikan kepada seluruh ummat manusia, yang telah ditegskan dengan teks-teks yang jelas dalam sumber ajarannya, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ajaran-ajran Islam perlu diterapkan dalam segala bidang kehidupan manusia, dijadikan juru selamat yang hakiki di dunia dan di akhirat, menjadikan Islam sebagai nikmat dan kebanggaan manusia.
Kita yang hidup dalam abad ini tidak boleh terpesona saja dan dininabobokan oleh zaman keemasan yang lampau, tidak terpedaya oleh gemerlapnya dunia. Kita generasi harapan harus bangkit memikul tugas dan tanggung jawab Dakwh Islamiah.
Hendaklah Islam kita jadikan program hidup untuk menerapkannya menjadi akidah manusia., menjadi hukum dan kode etik dalam pergaulan hidup, dan hendaklah Islam menjadi way of life manusia. Tugas dan kewajiban yang demikian dinamakan JIHAD, perjuangan suci.
Namun , untuk meleksanakan tugas-tugas ini dibutuhkan pengorbanan yang besar, karena dakwah ini tidak hanya diusung oleh segelintir orang saja, tapi seluruh ummat Islam. Untuk itu, diperlukan semangat-semangat baru untuk mengembaliakn Izzah Islam, mengembalikan peradaban Islam yang sudah lama terkapar. Semangat-semangat baru inilah yang akan membawa lentera risalah Islamiah dan memberikan kabar gembira bagi manusia dengan keberadaannya.
Pemuda adalah tonggak utama dalam perjuangan Islam. Semangat-semangat baru inilah yang akan membawa lentera risalah Islamiah dan memberikan kabar gembira bagi manusia dengan keberadaannya. Maka dari itu tidak ada lagi waktu untuk menunda-nunda tidak layak kita ucapkan kata tidak, untuk menyelamatkan dunia yang kini dalam kondisi gundah gulana, memperbaiki sistem yang telah gagal melekukan perbaikan.
Kebangkitan suatu peradaban adalah tergantung dari generasi mudanya. Ketika suatu bangsa dipenuhi oleh pemuda yang pemalas dan lemah tidak berdaya, maka bersiap-siaplah atas keruntuhan bangsa itu. Tapi bila suatu bangsa dipenuhi oleh pemuda yang memiliki semangat yang tinggi, memiliki fikrah yang bersih, memiliki tekad yang membaja maka bangsa itu teleh menunjukkan kemenangan, telah menunjukkan ketangguhnnya kepda dunia.
”Kita adalah singa-singa Ar-rahman, yang akan menghancur binasakan musuh-musuh berbisa. Kita adalah pejuang pembela kebeneran lepaskan belenggu runtuhkan angkar murka”
Itulah salah satu lirik nasyid dari Ar-ruhul jadid yng sudah tidak asing lagi kita dengar. Pemuda adalah pejuang sejati yang akan membawa agama ini sebagai pemimpin bagi seluruh dunia.
Banyak sejarah yang telah diukir para pemuda Islam. Pada zaman Rasulullah, pemuda selalu berada dalam barisan terdepan dalam berjihad, mereka menjadi senjata utama dalam sebuah pertempuran. Mereka bagaikan bom atom yang siap memusnahkan menghancurkan, dan meluluh lantakkan musuh-musuhnya. Semangat yang dimiliki oleh para pemuda mengalahkan api yang membara, yang siap melalap kecongkakan dunia. Suara pekikakannya adalah solusi bagi dunia, pemecah masalah dunia yang akan menembus sampai angkasa
Semangat-semangat inilah yang ditunjukkan oleh bocah-bocah Palestina yang mencoba menembus hujanan peluru, yang menghadang bom rudal musuh, yang menerjang teng-teng sampai mundur untuk kejayaan islam. Tekat yang membaja telah tertanam pada diri mereka, hanya dengan tujuan mendapatkan sebuah kemenangan yang tidak pernah didapatkan pemuda-pemuda yang bobrok, yang hanya mementingkan kepentingan dunia dari pada akhiratnya.
Hanya dengan berbekal batu-batu langkah-langkah kecil, semangat-semangat membara, mereka mampu memukul mundur pasukan musuh, membuat kecut tentara-tentra lawan. Ketika mereka tidak lagi meraskan pendidikan nyaman seperti pemuda Indonesia, ketika mereka sudah tidak bisa tidur nyenyak, ketika merek tidak bisa lagi memekan makanan yng enak, tapi kenikmatan surga lebih mereka dambakan.
Mereka sudah tidak lagi bercita-cita menjadi sarjana, mereka tidak lagi bangga menjadi seorang rektor, presiden, mentri dan lain sebagainya. Tapi yang mereka banggkan adalah turut serta berjihd di jalan allah, dan syahid dijalannya.
Tidak bisakah pemuda Indonesia meniru semangat-semangat bocah palestina ? jawabannya hanya ada dalam diri pemuda Indonesia. Mereka yeng sudah tidak peduli lagi dengan masalah yang kini tengah melanda ummat, yang sudah memalingkan muka terhadap ketimpangan-ketimpangan dunia, saatnya kini untuk bangkit. Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita adalah pelopor perubahan yang siap bertarung, yang siap melawan makar-makar durjana.
Masa untuk bersantai sudah selesai pertempuran sudah datang membangunkan kita dari tidur lelap yang panjang, kita harus raih kemenangan dari peperangan ini dengan tangan-tngan kita. Tidak ada lagi waktu untuk berpoya-poya saatnya melangkahkan kaki menuju kejayaan Islam yang sudah lama kita dambakan.
Berhenti berarti kita membirkan diri kita tergilas oleh kebiadaban. Malas berarti telah membirkan diri kita ditampar kesewenang-wenngan. Tiada kata lagi kita harus berjuang dengan segala potensi yang kita miliki walaupun mengorbankan jiwa dan raga kita. Kita harus raih kemenangan dunia dan Akhirat. Ummat menunggu kedatangan kita suara-suara kita, tangan tangan kita untuk membebasknnya dari keterpurukan.
AKANKAH KALIAN DIAM SELAMANYA ???
(Referensi : Risalah pergerakan, Komitmen Muslim Sejati)

0 komentar: